OtonomiNews
Budaya & Olahraga

Home

Politik | Ekbis | Hukum & HAM | Otonomi | Luar Negeri | Budaya & Olahraga | Pendidikan & IPTEK

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu, R. Sampurna, SH:

 

Kami Sangat Butuh Investor Untuk Pengembangan Pariwisata

 

Jakarta, Otonominews- Meski ada potensi pariwisata yang cukup bagus di kota Bengkulu, akan tetapi sulit dikembangkan dikarenakan belum adanya investor yang mau masuk ke Bengkulu. Hal ini yang dikeluhkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu, Raden Sampurna SH. Kepada otonominews, ia mengeluh bahwa Bengkulu yang kaya akan potensi pariwisata sampai saat ini masih sangat membutuhkan investasi.

 

Padahal kalau dilihat, Bengkulu sebenarnya memiliki wisata alam, wisata sejarah dan wisata budaya yang sangat menarik. Misalnya, pantai panjang, pulau tikus serta kesenian tabut yang tiap tahun diperingati tepat pada 1-10 Muharram. Acara Tabut ini mirip dengan acara sekatenan di Jogjakarta.

 

Menurut Raden, potensi-potensi tersebut baru akan lebih berkembang dan dapat menjadi andalan untuk peningkatan devisa daerah, kalau ditopang oleh adanya sarana yang memadai. "Untuk tahap awal kami telah melakukan MOU dengan salah satu investor luar  dan dalam negeri  untuk pembangunan Guest House (Hotel bintang tiga),"katanya kepada Otonominews disela-sela pembukaan acara Rakor Deparsenebud se Indonesia di Jakarta (3/2004).

 

"Kami berharap supaya investor-investor dalam dan luar negeri memanfaatkan potensi wisata yang ada di kota Bengkulu, tentang segala sesuatu yang berkaiytan dengan observasi kadis pariiwisata kota Bengkulu menyiapkan fasilitas,"sambung Raden Sampurna seraya menunjuk salah satu tempat bersejarah di kota Bengkulu yaitu tapak Paderi dan bekas Rumah  Presiden Soekarno.

 

Hal lain yang dikeluhkan kepala dinas pariwisata ini, lemahnya promosi pariwisata kota Bengkulu. Mengenai MOU Guest House diatas, menurut Raden, diproyeksikan akan menghabiskan dana tak kurang dari Rp. 19, 7 miliar  dan kini keberadaannya tinggal menunggu persetujuan dengan DPRD kota Bengkulu. (harun).        

cintami.jpg
Chintami Atmanegara

Chintami Luncurkan Album Baru  Kolaborasi Bintang&Bintang

 

Jakarta, Otonominews,- Chintami Atmanegara  yang pada kurun waktu dua dasawarsa sejak tahun 80-an merupakan sosok akrtis yang diperhitungkan hingga kini.  Tami begitu ia akrab disapa telah menempuh perjalanan panjangnya membangun kesuksesannya dalam meniti karier sebagai artis popular di blantika akrtis fulm sinetron maupun musik di tanah air.

 

Meski saat ini Tami sebenarnya lebih senang disebut pelaku showbiz, namun sepakterjangnya di dunia seni telah dimulai sejak 1979 yaitu lewat film Tempatmu disisiku kemudian berturut-turut Tami membintangi Serpihan Mutiara Retak nukilan dari novel karya Nina Pane. Dari sini Tami menggaet nominasi aktris terbaik pada festival film Indonesia 1985. Lewat sinetron "Permata Hati" pada 2001 Tami dinobatkan sebagai Aktris Sinetron Terpuji.  

 

Selain sebagai aktris film dan sinetron, Tami adalah sukses juga di dunia nyanyi. Lewat album perdana Cintaku Cintamu karya Maxie Mamiri waktu itu, terbukti Tami terus berbenah dan memperbaharui warna musiknya yang bernuansa groovy  

Dengan hit single lewat album "Dari Ujung Rambut ke Ujung Kaki" karya Oddie Agam.

 

Single Hit selanjutnya yang ditelorkan Tami "Nyanyian Hati" karya Youngky Soewarno (1992) hingga meraih "Artis Interpretasi Terbaik" dari Video Musik Indonesia(VMI). Lalu lewat karya Katon Bagaskara, dalam album "Biar Sepi Bernyayi" (1995). Sementara album Tami paling gres alias baru berjudul : "Bintang & Bintang" diluncurkan pada 15 Nopember 2003 bersama anak-anak yatim piatu di Manggala Wana Bhakti. Mungkin karena suasananya bulan suci ramadhan sehingga momentnya sangat tepat karena ada nuansa amalnya.

 

Album Bintang& Bintang memang lebih tepat dikatakan album kolaborasi, karena merupakan apresiasi dari pertemuan para bintang seni Indonesia dalam sebuah kolaborasi yang fenomenal. Judul album ini sendiri diberkan oleh Bens Leo selaku tim artistic dan manajemen Chintami Atmanegara. Demikian sesuai catatan dari siaran pers saat album tersebut di luncurkan. Sejumlah bintang seperti; Melly Goeslaw, Yovie Widianto, Dewi Rae, Dian Pramana Poetra, Yudhis Dwikorana dan Zwesty Wirabuana, mereka yang meramaikan kolaborasi itu.

 

Sementara pendukung dari instrumentalis dan arranger tampak antaranya; Tohpati, Andi Rianto, Pongky Prasetyo, Anto Hoed, Henri Lamiri, Denny Chasmala, Raidy Noor, Denny TR, Edi Kemput, Lian Panggabean, Harry Kahitna, Romy Nursaid serta bsrisan musisi string Saunine dari Yogja.

 

Penyiapan album ini, kata Tami berlangsung selama empat tahun selain mempersiapkan tim yang solid juga melihat bahwa dunia musik di Indonesia kian dinamis.  "Di album bintang&bintang ini saya masukkan juga nomor lagu bernuansa latin  karena jenis lagu ini mulai digemari,"ujar Tami.

 

Lima  lagu dengan nuansa latin tersebut antaranya; Maaf Saja, Penari Malam, Andaikan Ini Selamanya,Hanya kamu,Ku Tak Mengerti. Sedangkan lagu lagu yang bukan nuansa latin tapi nuansa R&B dan pop kreatif antaranya; Setangkai Cinta tak Termiliki, Cinta Kita, Satu Cinta,Jupiter & Mars,Basa-basi,dan lagu-lagu Puteri Bangawan. Selamat atas peluncuran albumnya mbak Tami semoga sukses (harun).

 

  

      

 

nurdin.jpg
Ketua Umum PSSI, Drs. H. A. M Nurdin Halid

Nurdin Halid Siap Dongkrak Kualitas PSSI Ke Level Dunia 
 
Jakarta, Otonominews, Kemenangan Drs. H.A.M. Nurdin Halid menjadi Ketua Umum PSSI 2003-2007 kemungkinan besar akan dapat mendongkrak daya saing dan kualitas persepak-bolaan nasional kita ke tingkat pemain klas dunia. Paling tidak, inilah obsesi Nurdin sesuai visi - misinya yang disampaikan saat bersaing dengan Sumaryoto dan Jacob Nuwa Wea memperebutkan Ketua Umum di arena Kongres.
 
Kepada sejumlah media usai terpilihnya menjadi Ketua Umum PSSI mengungguli Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jacob Nuwa Wea di putaran kedua pemilihan dini hari 22 Oktober 2003 di Hotel Indonesia, Nurdin menyatakan akan membenahi dengan menyusun kepengurusan, sosialisasi program ,membenahi serta memantapkan tim nasional yang sudah ada, selain itu juga akan mengadakan evaluasi berikut melanjutkan terhadap program sebelumnya.
 
"Upaya peningkatan kualitas PSSI ke depan  selain kelembagaan adalah pelaksanaan kompetisi yang harus secara kontinyu ditingkatkan, sementara Pengda-pengda merupakan ujung tombak dalam mencetak para pemain,"ujar pengusaha sukses kelahiran Watampane, Sulawesi selatan 17 Nopember 1958 itu bersemangat.
 
Kualitas Sepak Bola kita ini memang masih sangat memprihatinkan. Namun demikian Nurdin tetap berupaya agar sepak bola kita ini bisa menjadi sebuah industri. Nurdin akan meletakkan sebuat sistem bagaimana dunia sepak bola menjadi sebuah industri sepak bola. 
 
"Karena itu kami terus berupaya meningkatkan kualitas, baik kualitas pemain, pelatih, klub, wasit dan sebagainya,"tegas Nurdin seraya menunjuk buku visi-misinya yang berisikan upaya peningkatan kualitas menuju sepak bola ke level dunia. (HRN). "Selamat dan Sukses" buat Bang Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI 2003 - 2007.        

rw.jpg
H. M. Rawi

Nasionalisme Pemuda Jangan Sampai Luntur Gara-gara Politik 

 

Jakarta Otonominews,- Menjelang dan menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober tahun ini tampak adem ayem, padahal keberadaan hari bersejarah tersebut sangat penting untuk tetap kita kenang sebagai wujud rasa nasionalisme kita yang ditengarai kian luntur. Meski berbeda-beda kepentingan politik atau kepentingan apapun, nasionalisme kita khususnya pemuda Indonesia harus terus kita bangkitkan.

 

Demikian pendapat Pengusaha sukses asal Madura H. M. Rawi kepada Otonominews saat menghadiri acara Ulang tahun Parmusi di Jakarta (7/10)lalu. Menurutnya, masalah nasionalisme tetap harus kita bangkitkan bersama sama,  jangan sampai terkontaminasi dengan masalah situasi politik yang sampai saat ini belum memberikan harapan yang bagus.

 

"Yang perlu disikapi mengenang hari sumpah pemuda pada 28-Oktober 2003 saat ini kita harus membangun kebersamaan seperti yang sudah berlangsung selama ini. Tapi, jangan terkotak-kotak karena ada kepentingan tertentu atau politik tertentu sehingga nasionalisme kita jadi luntur,"tegas Rawi.

 

Moment Sumpah Pemuda ini, tambah Rawi lagi,  diharapkan seluruh elemen kepemudaan perlu menentukan sikap, jangan korbankan sikap nasionalisme kita demi kepentingan sesaat, terutama menjelang Pemilu 2004.

 

"Justru dengan kondisi seperti ini dimana Indonesia saat ini menjadi sorotan publik, maka tunjukkanlah pada dunia internasional bahwa pemuda Indonesia tetap solid dan bersatu,"tandasnya seraya mengingatkan kepada pemuda Indonesia agar meletakkan nasionalisme dan kebersamaan diatas kepentingan tertentu.

 

Meski partai saat ini banyak bermunculan, kata Rawi,  tapi biarkan itu berjalan sebagaimana wajarnya karena sistem pemerintahan kita memang masih dikendalikan oleh partai-partai politik. (HRN).

 

yoto.jpg
Drs. H. Sumaryoto, Calon Ketua Umum PSSI 2003-2007

Tekad Sumaryoto Memajukan Sepak Bola Nasional 

Jakarta, Otonominews,-Demi pengabdiannya dan gagasan orisinil bagi prestasi PSSI di masa depan,  Sumaryoto ternyata sudah melakukan pendekatan dan penyampaian visi- misinya kepada Pengda-Pengda se-Indonesia  yang cukup visioner.

Ia berharap supaya sepak bola bangsa Indonesia ke depan memiliki prestasi yang terus meningkat. Sumaryoto sebagai salah satu dedengkot pembina PSSI menawarkan dan memasarkan visi-misinya itu dengan dua motto yaitu : "Menapak sepak bola masa depan dengan sebuah intensifikasi dan Sepak bola daerah merupakan ujung tombak kemajuan sepak bola Nasional." 

"Kedua motto yang saya usung dalam pencalonan ini sudah menggambarkan bagaimana visi saya tentang sepak bola Indonesia masa depan,"kata pria kelahiran Wonogiri, 8 Juni 1946 tersebut kepada Otonominews di rumahnya yang cukup artistik di bilangan Kramat dua Jakarta Pusat.

Konsep intensifikasi sebagai pembinaan kompetisi

Sumaryoto mengatakan bahwa untuk menghasilkan Tim Nasional yang tangguh maka PSSI harus bisa mengintensifikasikan pembinaan yang sudah ada sehingga hasil kompetisi yang dibina oleh PSSI itu bisa menghasilkan Tim Nasional yang cukup handal di tingkat Asean, baru kemudian pada tigkat Asia dan pada akhirnya nanti mampu menjadi andalan piala dunia.

Konsep pembinaan dengan intensifikasi sebagai andalan, tambah Sumaryoto, tentu harus dimulai dari pembentukan tim nasional, kompetisi, turnamen baik yunior maupun senior, intensitas dan frekwensi, jumlah serta profesionalisme pembinanya baik pusat maupun di daerah.

Begitu juga ketekunan dan profesionalisme haruslah dijaga terutama untuk Tim Nasional kita. Bagi Sumaryoto perhatian terhadap sumberdaya manusia di bidang sepak bola juga penting, termasuk bagaimana menelorkan wasit yang profesional serta pemanfaatan sarana dan prasarana yang lebih mumpuni.   

Kenapa sepak bola daerah ujung tombak kemajuan sepak bola nasional?

Sebagai orang yang sudah tak asing lagi di dunia sepak bola, Sumaryoto beralasan karena pusat pertumbuhan sepak bola itu ada di daerah bukan di tingkat pusat. Sebab, lapangan untuk melahirkan dan membina pemain itu sebenarnya ada di daerah.

"Karena itu sepak bola daerah kita coba dorong, kita dongkrak, kita bantu dan kita intensifkan supaya terus berkembang maju, dan PSSI harus turun ke daerah dengan pembinaan yang intensif sehingga hasil akhirnya adalah Tim Nasional (Pemain Nasional),"paparnya.      

Memperbaiki kelemahan menguji daya saing

Tim Nasional kita secara prestasi memang masih belum mengembirakan. Menurut Sumaryoto bila dibandingkan dengan taun 70-an Tim Nasional kita saat ini sangat jauh prestasinya. Hal ini bisa kita lihat dan bandingkan dengan Korea, Jepang, China, Timur Tengah, termasuk negara-negara Asean, Indonesia masih kurang maju.

"Bahkan untuk tingkat Asean saja prestasi nasional kita kalah dengan Thailand,"ujar Ketua Komisi IV DPR dari PDIP ini sedikit memberi support agar sepak bola kita terus meningkat prestasinya.

Ternyata untuk meraih sebuah prestasi yang prima di dunia sepak bola,  kata Sumaryoto harus memperbaiki apa kelemahan kita serta menguji terus menerus sejauh mana daya saing kita dengan dunia luar.  "Dengan pertimbangan tersebut  saya siap untuk mengangkat prestasi sepak bola Nasional, dan memegang Kapten kesebelasan PSSI periode 2003-2007 mengganti Agum Gumelar yang kini telah menjadi Komandan KONI Pusat,"tuturnya kepada Otonominews.  (M. Harun).

 

 

 

 

PS. Cilacap Dukung Sumaryoto Jadi Ketua Umum PSSI

 

Jakarta, Otonominews,- Suara dari daerah-daerah pada Kongres ke-33 PSSI meski tak seragam tapi hampir mengerucut dalam peta kekuatan pemilihan Ketua Umum PSSI yang kemungkinan berlangsung sedikit alot, tapi merupakan wahana penting buat pembelajaran demokrasi secara fair, transparan, jujur dan sportif dari para pengelola persepak bolaan tanah air.

 

Salah satu suara yang jelas-jelas medukung Drs. H. Sumaryoto  berasal dari utusan Cilacap Jawa Tengah. Kepada Otonominews peserta Kongres berasal dari PS. Cilacap, Wasis, S.Sos mengatakan bahwa  Cilacap sudah sepakat dengan Pengda se-Jawa tengah untuk memilih Drs. H. Suamaryoto menjadi Ketua Umum PSSI 2003-2007 menggatikan Agum Gumelar.

 

Ketika ditanya kenapa memilih Sumaryoto? Menurutnya, secara rasional dan objektif Sumaryoto adalah tokoh persepak bolaan nasional, berpengalaman memimpin Pengda  Jawa tengah selama lebih dari dua kali dan pernah menjadi salah seorang pengurus PSSI tingkat Pusat. "Yang jelas Sumaryoto berpengalaman dalam hal bola sejak berpuluh tahun yang lalu sehingga pantas menduduki orang nomor satu di PSSI,"tegas Wasis saat dimintai keterangan usai pembukaan Kongres di Hotel Indonesia (19/10/2003) malam.

 

Dukungan yang sama juga diberikan oleh utusan PS. Cilacap lainnya, Slamet Windu Agustono yang dengan gambalang  mengatakan PS Cilacap dan Pengda se-jawa tengah hingga detik ini masih tetap konsisten dengan Pak Sumaryoto ."Secara objektip dan paling prinsip Pak Maryoto (Sumaryoto) adalah orang yang benar-benar asli dalam bidang persepak bolaan mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat nasional sehingga wajar kalau dipilih menjadi Ketua Umum,"ujar Windu mantap.

 

Harapan mereka terhadap pelaksanaan kongres ini yaitu agar  persepakbolaan nasional lebih baik dan maju lagi, termasuk dalam hal pembinaan hingga ke kabupaten/kota. Hal lain yang perlu diperbaiki ialah tentang manajemen persepakbolaan nasional yang selama ini masih dirasa kurang. (HrN).

pakmaryoto.jpg
Drs. H. Sumaryoto

Ketua Umum Persindra, H. Uryanto Hadi, SH, SE

PSSI Harus Dipimpin Figur Berkualitas dan Berdaya Saing

 

Jakarta, Otonominews,- Harapan dan keinginan terhadap kemajuan sepak bola Nasional memang semakin mengemuka di arena Kongres ke-33 PSSI. Hal ini bukan isapan jempol karena mereka dari daerah sudah berkeinginan bahwa PSSI ke depan harus dipimpin oleh figure yang berkualitas dan punya daya saing bukan sekedar di tingkat Nasional tapi juga di tingkat Asean dan bahkan di dunia Internasional.

 

Hal ini yang diharapkan utusan peserta dari Indramayu yang sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indramayu (Persindra), H. Uryanto Hadi, SH, SE yang diungkapkan pada Otonominews usai pembukaan Kongres PSSI (19/10/2003) malam. Apa alas an memilih figure yang dimaksud?

 

Menurut Uryanto, figure Ketum PSSI selain berasal dari orang yang mengerti masalah persepakbolaan, juga punya kemampuan (kualitas) disamping juga harus figure yang memiliki kemauan dan dedikasi tinggi untuk memajukan PSSI ke depan.

 

Figur-figur yang muncul itu sebenarnya merupakan dinamika saja dalam PSSI sebab kita anggap semuanya baik. "Tinggal bagaimana mereka nanti bisa melakukan pendekatan-pendekatan kepada para pengurus daerah atau peserta yang punya suara dalam kongres, yakni bagaimana kiat-kiatnya menjadi seorang pemiumpin PSSI ke depan yang mampu menyampaikan visi-misinya sehingga dapat meyakinkan mereka,"kata Uryanto.

 

Kandidat yang sampai kini sudah muncul ke permukaan, kata Uryanto, tercantum nama=nama antaranya ; Nurdin Halid, Sumaryoto maupun Jacob Nuwa Wea, semuanya punya peluang yang sama memimpin PSSI ini. "Akan tetapi calon tersebut tinggal bagaimana permainannya untuk mengambil hati para pengurus dan peserta kongres yang berasal dari daerah itu,"papar Uryanto dengan mantap.

 

Pembinaan dan Perbaikan dalam Tubuh PSSI

 

Sementara disisi lain yang perlu dibenahi di tubuh PSSI, menurut Uryanto diluar figure,  yaitu masalah pembinaan yang sampai saat ini belum dilakukan secara maksimal atau  sudah dilakukan tapi masih kurang, sehingga perlu ada peningkatan khususnya agar pembinaan itu sampai ke daerah-daerah.

 

Karena bagaimanapun juga, tambah Uryanto yang asli dari Jawa Barat ini, peranan PSSI itu berasal dari daerah dan ini yang perlu perhatian bersama khususnya pengurus PSSI Pusat. Memang PSSI itu salah satu peranannya adalah merekrut dan membnina para pemain yang potensial yang diantaranya pemain-pemain dari daerah,jelasnya.

 

Uryanto juga menambahkan bahwa selain pembinaan juga  memperbaiki manajeman dan sumber daya manusia (SDM) persepakbolaan kita.  "Perbaikan ini memang bukan saja dalam hal fisik atau kaki saja tapi juga institusi dan SDM-nya. Dengan demikian diharapkan dunia sepak bola nasional lebih maju di masa depan,"imbuh Uryanto seraya memberi semangat supaya PSSI bisa berjalan maju di tingkat nasional, ASEAN bahkan harus mengejar ketertinggalan itu hingga mampu ke timgkat internasional. (HrN)    

 

 

 

 

Ketua Umum PERSAS Drs. Anwar Abdullah 

PSSI Butuh Pemimpin Yang Mampu Memanej  Organisasi

 

Jakarta, Otonominews,- Ditemui saat break Kongres PSSI ke-33 di Hotel Indonesia (21/10) siang Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Sabang dan Sekitar (PERSAS) Nangro Aceh Darussalam (NAD)Drs. Anwar Abdullah menyatakan kehendak dan obsesinya agar PSSI menjadi organisasi yang kuat, berprestasi dan pemimpin yang mampu memanej.

 

Lewat pantauan Otonominews dari arena Kongres persaingan antar kandidat memperebutkan posisi Ketua Umum PSSI 2003-2007, sudah kian memanas, dimana terdapat tiga figur yang masih menonjol paling tidak sampai detik-detik pemilihan berlangsung yaitu; Nurdin Halid, Sumaryoto dan Jacob Nuwa Wea.

 

Ketika ditanyakan siapa figur yang pas menduduki Ketua Umum PSSI, Anwar enggan menyebutkan nama, namun  ia hanya mengatakan bahwa calon-calon yang ada termasuk tim suksesnya sudah berpengalaman, terutama mempromosikan siapa yang layak memimpin PSSI.

 

"Saya berpendapat ketiganya punya peluang yang sama tapi yang harus digarisbawahi figur yang dimaksud adalah yang punya kemampuan manajerial,"jelasnya pada Otonominews.

 

"PSSI kedepan lewat kongres ini saya harapkan top pimpinannya haruslah yang dapat meningkatkan prestasi persepakbolaan kita bukan saja pada tingkat nasional tapi juga di tingkat Asia bahkan dunia,"tegas Anwar lagi dengan optimis bahwa PSSI bbisa melalkukan hal ini. (HRN).        

  

 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Batam Berharap Ketua PSSI Terpilih Mampu  Bangkitkan Sepak Bola Nasional

 

Jakarta, Otonominews,- Hingga dibukanya Kongres PSSI,  utusan dari PS. Batam,  Eddy  belum menentukan siapa calon Ketua Umum PSSI yang pantas dipilih dalam Kongres ke-33 tersebut. Ia tampak tak begitu penting siapa figure yang akan memimpin PSSI ke depan tapi ia mengharapkan kinerja PSSI berjalan secara baik karena didukung oleh bawahannya yang  bekerja secara baik pula.

 

Demikian salah satu keluhan sekaligus pernyataan peserta dari Batam itu kepada Otonominews saat ditanyakan figure Ketua Umum PSSI pilihannya. Menurutnya, Kita harus mengagngkat Ketua Umum yang betul-betul melihat kinerja bawahannya. "Jadi ketua umum yang bisa membenahi kinerja dibawahnya bukan hanya sekedar figure saja,"kata salah seorang pengurus KONI di Batam tersebut.

 

Hal yang menjadi perhatian kita, kata Eddi adalah banyaknya kasus-kasus keributan dalam persepakbolaan kita,  misalnya saja yang terjadi di Bandung baru-baru ini yakni saat kejuaraan Bogasari. Kenapa mesti ribut? "Ini yang perlu kita pertanyakan lebih dulu dan harus menjadi perhatian kita,"ungkapnya seraya meminta supaya Kongres mencari solusi keributan dalam dunia sepak bola kita.

 

Untuk memilih ketua umum PSSI yang akan datang, saya merasa kesulitan akan memilih figure yang mana karena figure itu juga tergantung dari staf yang ada dibawahnya. "Secara pribadi saya katakan bahwa PSSI dibawah Pak Agum Gumelar sudah banyak kemajuan. Saya berharap usai Kongres nanti kebangkitan persepakbolaan Indonesia menjadi kenyataan,"harapnya.

 

Ketika ditanyakan tentang evaluasi terhadap pembinaan PSSI di daerah-daerah khususnya di Batam, menurut pengusaha yang sekaligus peserta dari PS. Batam itu mengatakan:"Sesungguhnya masing-masing daerah mempunyai program sendiri-sendiri. Misalnya di Batam meski pulau kecil tapi disana yang namanya kompetisi itu  terus berjalan, tapi karena kondisinya masih begitu kita tak bisa berbuat banyak."

 

Meski belum menentukan siapa figure Ketua Umum PSSI, tambah Eddy,  PS.  Batam telah bersepakat dengan kelompok dari Pengda se- Propinsi Riau untuk mengadakan musyawarah dulu dalam menentukan siapa yang pas menjadi Ketua Umum PSSI periode 2003-2007,  kemudian setelah itu akan dimunculkan nantinya menjelang pemilihan.(MHR)

 

Here I'll include a short description of the contents of this issue.

Here I'll include a link so you can take a look at this issue if you want. I may also include links that let you download previous issues.